Berbicara mengenai mahasiswa, sesungguhnya kita sedang membicarakan
sebuah kekuatan intelektual muda yang cerdas, berdedikasi dan berani.
Banyak perubahan bangsa terjadi dengan kekuatan mahasiswa, seperti
gerakan mahasiswa tahun 1928, 1966, dan 1998. Mahasiswa selalu berada di
garda terdepan perubahan, independen, non-partisan, tanpa tekanan.
kualitas individu rata-rata lebih baik, tentu saja mahasiswa memiliki posisi dan potensi menggiurkan bagi parpol untuk digarap. Bahkan, ada di antara mereka yang telah menjadi kader atau simpatisan dari sebuah parpol tertentu.
Menentukan pilihan pada parpol tertentu adalah kebebasan individu yang
dijamin oleh Undang-Undang dan Konstitusi. Namun menggunakan organisasi
mahasiswa di luar negeri sebagai kendaraan politik, untuk kepentingan
pribadi atau golongan adalah hal lain yang menjadi perdebatan serius.
Infiltrasi dengan manuver yang diselubungkan dalam organisasi
kemahasiswaan menjadi rentan dan kontraproduktif bagi gerakan mahasiswa
itu sendiri. Mengapa? Karena akan menghilangkan kepercayaan publik pada
kredibilitas organisasi mahasiswa yang telah dibangun dengan susah
payah.
Untuk itu organisasi kemahasiswaan jelas harus menjaga
sikap non-partisan dan menghindarkan diri dari masuknya kepentingan
parpol yang semakin gencar menjelang pemilu 2014.
Lalu di mana peran politik mahasiswa Indonesia ?
Mahasiswa dapat ikut memberikan alternatif solusi untuk berbagai
permasalahan bangsa tanpa terjebak ke dalam politik praktis, baik dalam
kapasitas institusi atau individu. Alternatif solusi ini seyogyanya
sesuai dengan latar belakang kompetensi akademik serta pengalaman yang
dimilikinya dan bukan sekadar pernyataan sikap di media massa dan media
sosial, yang sebenarnya sudah ramai diwacanakan oleh banyak pihak.
Hari ini banyak sekali mahasiswa berbicara mengenai politik praktis,
masalah hukum, sampai isu-isu sosial lainnya tanpa memiliki kompetensi
akademik atau latar belakang pengalaman selaras. Hal ini penting untuk
menekankan bahwa mahasiswa menjadi bagian dari solusi dan tidak sekadar
menjadi corong pengontrol. Kritik tanpa disertai solusi akan
memungkinkan masuknya kepentingan politik praktis yang sedang giat
menggalang suara.
http://news.detik.com/read/2013/11/23/213951/2421690/103/mahasiswa-jangan-mau-dipolitikin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar